TEMPO Interaktif, Jakarta -Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan, kenaikan harga bahan pokok seperti cabai dan bawang merah-bawang putih yang terjadi sekitar dua bulan belakangan ini terutama disebabkan oleh faktor cuaca, yaitu anomali iklim.
"Harusnya musim kering, tapi masih banyak hujan sehingga sayur lebih banyak rusak," jelas Bayu melalui layanan pesan singkatnya pada Tempo hari ini.
Saat ini, ujarnya, Kementerian Pertanian melakukan upaya penerapan teknologi shading-net sebanyak mungkin untuk menekan kerusakan dan percepatan tanam. Sehingga diharapkan ketika memasuki bulan puasa, pasokan bahan pokok sudah lebih baik.
Shading net adalah penggunaan atap plastik untuk meminimalisir pengaruh buruk sinar ultra violet. Di sekeliling tanaman juga dipasangi kerangka bambu dan jaring tipis untuk melindungi dari hama penyakit.
Bayu tidak menampik adanya pengaruh kerusakan infrastruktur jalan terhadap distribusi dan harga bahan pokok. "Distribusi berpengaruh dalam jangka menengah," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Achmad Dimyati menyampaikan, kenaikan harga bahan pokok selain disebabkan oleh faktor cuaca, juga disebabkan oleh hama penyakit dan kerusakan infrastruktur jalan. Namun, cuaca tetap menjadi faktor utama.
Menurut Bayu, saat ini laju kenaikan harga bahan pokok sudah mulai mereda. "Bulan Mei-Juni kenaikan mencapai 40 hingga 70 persen tergantung kota, Bulan Juni-Juli hanya 15 hingga 30 persen," jelasnya.
ADISTI DINI INDRESWARI