Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Minta G-20 Perhatikan Negara Berkembang

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat yangan dengan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, dalam acara Pertemuan G20 di Totonto. (AP Photo/Jim Young, Pool)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat yangan dengan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, dalam acara Pertemuan G20 di Totonto. (AP Photo/Jim Young, Pool)
Iklan
TEMPO Interaktif, Toronto - Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia akan mendorong negara anggota G-20 lebih memperhatikan kepentingan negara-negara berkembang dalam forum G-20, yang berlangsung pada 26-27 Juni di Toronto, Kanada. Permintaan ini dinilai cukup adil karena setiap negara harus bersedia melakukan sesuatu untuk masyarakat dunia.

Wartawan Tempo Dwi Wiyana
melaporkan, Presiden juga meminta semua negara lebih berhati-hati menjalankan kebijakan ekonomi. Tujuannya agar tidak menambah beban dan krisis seperti yang melanda sejumlah negara Eropa. Kebijakan ekonomi, dari sisi fiskal maupun moneter, yang baik ternyata mampu membawa dunia keluar dari krisis 2008.

Menurut Presiden, krisis keuangan 2008 memberi banyak pelajaran. “Ternyata perekonomian global tidak balance,” katanya. Sebab, ada negara yang punya utang besar, tapi ada juga negara dengan tingkat surplus yang tinggi. Beberapa negara hanya berorientasi ekspor, sementara negara lain justru berorientasi domestik. “Ini tidak aman dan harus diubah,” katanya.

Presiden mengatakan, ke depan, Indonesia bakal lebih berperan mendorong ekonomi global yang adil, berimbang, dan berkelanjutan. Ini dilakukan bersamaan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri hingga mencapai 6-7 persen. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 5 persen.

Dalam forum G-20, Indonesia juga mendesak negara-negara maju mengurangi beban utang dan defisit anggaran negara. Defisit merupakan topik utama yang dibahas dalam pertemuan pemimpin G-8 di Huntsville, 220 kilometer utara Toronto. Hasil pertemuan G-8 yang berlangsung pada 25-26 Juni rencananya dibawa ke forum G-20.

Sampai kemarin, negara-negara anggota G-8 masih mencari jalan keluar dari krisis utang karena terbentur perbedaan dalam cara menyelesaikan keuangan mereka dengan dampak minimal terhadap pertumbuhan. Perbedaan ini dikabarkan menyulut perpecahan di G-8, yang dimotori Jerman dan Amerika Serikat. Tapi Kanselir Jerman Angela Merkel menepisnya.

Menurut Angela Merkel, delapan negara maju sepakat menjaga pertumbuhan jangka panjang dan menekankan pentingnya konsolidasi fiskal. Kesepakatan ini diiyakan Amerika Serikat, yang meminta G-8 juga memperhatikan pertumbuhan jangka menengah. “Ini bagian dari penyempitan defisit, terutama untuk jangka menengah,” kata seorang pejabat Amerika yang enggan disebutkan namanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain membahas defisit, forum G-20 akan membahas soal perbankan setelah Komite Basel, yang beranggotakan gubernur bank sentral seluruh dunia, merevisi Basel III, yang berisi konsesi kepada bank. Basel III merupakan rujukan pelaksanaan manajemen risiko bagi bank, yang digagas pertama kali pada 1974 di Basel, Austria. Rujukan ini berevolusi seiring dengan perkembangan industri perbankan.

Ketua Komite Basel Nout Wellink mengatakan, akan ada perubahan substansi dan waktu dalam penerapan Basel III meski tidak bersifat mendasar.

Reuters | Ant| Rieka Rahadiana | Mutia Resty | Arif F

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

21 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.


Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

39 hari lalu

Prabowo Jelaskan Sumber Dana Rp 460 Triliun untuk Program Makan Siang Gratis
Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024


Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

40 hari lalu

Tak Setuju Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Ekonom: Bisa Picu Lonjakan Inflasi
Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.


Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

42 hari lalu

Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo-Gibran menyapa para pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.


Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

42 hari lalu

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.


Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

48 hari lalu

Karyawan tengah mengamati uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.


Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Sejumlah anak bermain dengan berlatar belakang gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.


Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan: Utang Kita Masih Aman

8 Januari 2024

Presiden Jokowi ditemui usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Jawa Barat, pada Senin pagi, 8 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan: Utang Kita Masih Aman

Presiden Jokowi menanggapi kritik Anies Baswedan yang menyebutkan nilai utang luar negeri Indonesia terlalu besar atau lebih dari 30 persen PDB.


Kata Anies, Prabowo, dan Ganjar Soal Utang Luar Negeri untuk Pertahanan Negara

8 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kata Anies, Prabowo, dan Ganjar Soal Utang Luar Negeri untuk Pertahanan Negara

Bagaimana utang luar negeri untuk membiayai pertahanan negara dalam pandangan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo pada Debat Capres?


Jubir Prabowo Sebut Ada Masalah Literasi Pertahanan Usai Cak Imin Kritik Belanja Alutsista

5 Januari 2024

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019. Tempo/Egi Adyatama
Jubir Prabowo Sebut Ada Masalah Literasi Pertahanan Usai Cak Imin Kritik Belanja Alutsista

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi pernyataan Cak Imin tentang anggaran Kementerian Pertahanan.