TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu memperkirakan, inflasi year on year mungkin saja akan meleset dari perkiraan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2010 yang dipatok pada 5,3 persen. "Mungkin saja bisa naik, tapi maksimal 5,5 persen," ujarnya.
Ditemui di Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian, Anggito menjelaskan, belum membaiknya kondisi perekonomian global dan juga kinerja ekonomi nasional yang dinilai biasa-biasa saja memungkinkan kenaikan inflasi tersebut. "Kalau kondisi terus seperti ini mungkin saja naik," ujarnya.
Ia juga memperkirakan kenaikan tarif dasar listrik rata-rata sebesar 10 persen per 1 Juli tidak akan terlalu banyak memberikan pengaruh terhadap laju inflasi.
Menurut Sekertaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ini, untuk mengurangi kenaikan inflasi tersebut, pemerintah harus menggenjot investasi dan iklim investasi harus diperbaiki.
Bank Dunia dalam laporan perkembangan triwulanan perekonomian Indonesia mengingatkan bahaya kenaikan inflasi di semester kedua tahun ini. Bank Dunia memperkirakan inflasi di akhir tahun akan mencapai 6,4 persen. Kenaikan ini akan disebabkan adanya permintaan yang meningkat di sektor konsumsi. Kenaikan permintaan itu dipicu tumbuhnya kredit konsumsi dalam paruh kedua tahun ini.
FEBRIYAN | RIEKA RAHADIANA