"Ini salah satu bukti keseriusan PLN mengatasi krisis pemadaman listrik di Palu," kata General Manager PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Sulutenggo), Wirabumi Kaluti dalam surat elektronik yang dikirimkan kepada Tempo, Ahad (23/5).
Selain mengambil alih pasokan batu bara untuk PLTU Mpanau, perusahaan setrum pelat merah itu kemarin juga mendatangkan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkekuatan 10 megawatt.
Sebelumnya, PLN melalui anak perusahaannya PLN Batubara mengambil alih pasokan batu bara untuk PLTU Mpanau yang dimiliki pihak swasta di Tawaeli, Palu. Hal itu dilakukan menyusul habisnya stok bahan bakar yang menyebabkan PLTU tidak dapat beroperasi dan mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik bergilir di wilayah itu.
"Kami sangat berterima kasih kepada TNI AL, Bea-Cukai, Wali Kota, dan semua pihak yang membantu mempercepat pasokan batu bara ke Palu dan membantu pemulihan listrik di Palu," ujar Wirabumi. Saat ini, menurut Wirabumi, PLTU Mpanau dapat beroperasi kembali karena telah mendapat pasokan batu bara.
Jika kedua unit PLTU berkapasitas 2x15 megawatt itu beroperasi maksimal, pemadaman listrik bergilir di Palu akan pulih secara bertahap. “Apalagi jika PLTD tambahan berkekuatan 10 megawatt mulai menyala, maka pemadaman bergilir dapat diatasi. PLTD tersebut diperkirakan bisa beroperasi awal Juni nanti,” tutur dia.
Wirabumi juga mengimbau kepada para pelanggan untuk tetap berhemat, meski pasokan listrik nantinya mencukupi. Karena cadangan daya sangat terbatas. “Jika pemakaian melonjak drastis, maka bisa terjadi kekurangan daya dan kembali menyebabkan pemadaman,” katanya.
MAHARDIKA SATRIA HADI