Sisanya, sebesar 61 persen sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan. “Bank Mandiri bersiap untuk tumbuh lebih besar di tahun 2010, serta mempersiapkan diri untuk penerapan berbagai peraturan yang tentunya akan membutuhkan penguatan modal,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo seusai rapat pemegang saham, di Plaza Mandiri, Gatot Soebroto, Senin (17/5).
Pada 2009, Mandiri mencatatkan sebesar Rp 7,2 triliun. Kualitas aktiva produktif juga membaik signifikan, kredit seret (NPL) gross turun menjadi 2,79 persen di 2009 dan NPL Netto turun menjadi 0,4 persen. Lebih lanjut Agus menjelaskan, bank dengan struktur permodalan yang kuat akan memberikan persepsi positif di mata masyarakat sehingga dapat meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui penambahan saham Perseroan di AXA Mandiri melalui pembelian 2 persen dari jumlah seluruh saham milik Nasional Mutual International Pty. Ltd. di PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS). Pasca penambahan saham ini, kepemilikan Bank Mandiri di AMFS menjadi 51 persen.
“Penambahan kepemilikan di AXA Mandiri merupakan bagian dari strategi kami untuk menjadi lembaga keuangan, dimana kami akan membangun sinergi antara Bank Mandiri dengan Perusahaan Anak dibidang jasa keuangan lainnya,” ujar Agus Martowardojo.
Bank Mandiri menilai potensi industri asuransi jiwa di Indonesia masih sangat besar karena tingkat penetrasi asuransi jiwa saat ini yang masih rendah, yaitu sebesar 1,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto dengan tingkat pertumbuhan premi yang mencapai 22 persen setiap tahun. Peningkatan kepemilikan saham di AMFS diharapkan mampu mendorong pertumbuhan fee based income yang dihasilkan Perseroan.
AGUS SUPRIYANTO