Bank Mega sudah menargetkan pada 2011 ini penghimpunan dana murah sebesar 70 persen, sehingga dana mahalnya hanya 30 persen dari total dana terhimpun. Dana murah merupakan dana nasabah berupa tabungan dan giro, sedangkan dana mahal berbentuk deposito. Dengan turunnya dana mahal maka beban cost of fund sebuah bank akan turun sehingga akan menurunkan suku bunga kredit.
Sebelumnya, Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, bank sentral sudah mengumpulkan data dari perbankan selama satu hingga dua bulan terakhir. Data itu nantinya akan dipelajari untuk membandingkan beberapa rasio-rasio, misalkan persentase gaji dan upah dari perhitungan suku bunga. Bank Indonesia juga akan membandingkan rasio-rasio ini di beberapa negara.
“Bank Indonesia tidak menilai bank secara umum, namun mempelajari satu persatu. Dimana masalahnya, apakah di bank ini promosinya terlalu besar, apakah di bank ini premi risikonya terlalu tinggi. Dari situ Bank Indonesia berangkat untuk meminta bank A harus melakukan ini agar spread-nya turun. Tentu dia akan menurunkan spread-nya,” ujar Darmin.
Penerapan itu akan mudah dilakukan jika inflasi tidak terlalu tinggi, sehingga Bank Indonesia tidak perlu lagi mengubah suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate. “Jika BI Rate berubah, maka cost of fund berubah lagi,” kata Darmin. Selain itu Bank Indonesia berencana memilah bunga kredit menjadi dua macam agar tidak rancu, misalnya antara bunga kredit untuk korporat dan bunga kredit untuk usaha mikro dan kecil.
RENNY FITRIA SARI