Wakil Presiden Komunikasi Publik dan Pemasaran Telkom Eddy Kurnia, dalam siaran persnya, mengatakan nilai pinjaman yang diberikan JBIC mencapai hampir US$ 60 juta. Terdiri dari 60 persen pinjaman langsung JBIC, dan 40 persen fasilitas Mizuho Corporate Bank, Ltd.
Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) kedua pihak ditandatangani Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno dan Resident Executive Officer for Asia and Oceania JBIC Ryuichi Kaga di Bandung Sabtu (26/3) lalu.
Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng, serta para pejabat lain dari kedua belah pihak turut menyaksikan penandatanganan perjanjian tersebut.
Menurut Eddy, pinjaman ini merupakan yang pertama kali diberikan JBIC kepada Telkom dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
JaKa2LaDeMa merupakan backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Pulau Jawa–Kalimantan–Sulawesi–Denpasar–Mataram dengan kapasitas 320 Gbps.
Pengerjaan JaKa2LaDeMa dilakukan TELKOM bekerjasama dengan konsorsium Fujitsu-NSW (Norddeutsche Seekabelwerke GmbH) yang kesepakatannya telah ditandatangani pada 30 Desember 2008. Total nilai Proyek JaKa2LaDeMa sendiri mencapai USD 115.409.973.
Proyek JaKa2LaDeMa meliputi Ring 4 yang terdiri dari Pontianak-Ketapang-Pangkalan Bun-Banjarmasin dan Ring 8 meliputi Sangata-Donggala. Serta Benduluk-Denpasar-Mataram.
Proyek JaKa2LaDeMa yang dijadwalkan selesai pertengahan tahun 2010 nantinya dapat meningkatkan kapasitas telekomunikasi antar pulau, baik untuk kepentingan komunikasi data, e-commerce, video, maupun suara.
“JaKa2LaDeMa sangat penting bagi Indonesia karena dengan demikian kita nantinya bisa memiliki suatu sistem dan infrastruktur telekomunikasi yang handal untuk menangani trafik telekomunikasi, yang diyakini semakin meningkat di masa-masa yang akan datang,” kata Rinaldi.
Menurut Rinaldi, Telkom berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas layananannya. “Fokus kami tidak hanya pada memperbanyak pelanggan tetapi juga meningkatkan kualitas infrastruktur, antara lain dengan penggelaran Sistem Komunikasi Kabel Laut,” ujarnya.
AGUSSUP