Pemadaman lampu juga dilakukan pada billboard Garuda di kantor-kantor di Indonesia seperti di Gunung Sahari, Bandara Soekarno Hatta, dan JPO Sarinah. “Menayangkan TVC Global Hour pada kantor penjualan Garuda Indonesia dan kantor Garuda Frequent Flyer,” kata Pujubroto dalam pernyataan persnya kepada Tempo hari ini.
Pihaknya juga mengadakan kampanye kepada seluruh karyawan dan keluarga Garuda Indonesia agar mematikan lampu selama satu jam malam ini pada pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.
Menurut Pujobroto, dukungan terhadap pelestarian lingkungan sudah dilakukan dalam berbagai kegiatan. Garuda, ujarnya, telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) “carbon offset” dengan International Air Transport Association (IATA) pada awal Februari lalu di Singapore Airshow.
Penandatangan MoU ini untuk meningkatkan peran serta penumpang secara sukarela untuk berkontribusi mengurangi emisi yang dihasilkan oleh pesawat terbang melalui skema pembayaran sejumlah uang untuk digunakan dalam program – program lingkungan hidup.
Sejalan dengan program Simplifying the Business dan Free Pollution and Emmision Within 50 years yang dicanangkan oleh IATA, Garuda telah menetapkan program-program yang bersifat strategis untuk mengurangi dampak perubahan iklim global dan hemat energi.
Pada tahun 2009 lalu, Garuda telah menetapkan lima program yang disebut dengan program Green Action berupa Reduce Emission yaitu pengurangan emisi melalui Fuel Conservation Program dan melalui Carbon Offset atau program hemat bahan bakar dan pengurangan karbon, yang beberapa waktu lalu telah ditandatangani bersama IATA.
Garuda juga membuat program Aircraft Noise yaitu penggunaan pesawat berteknologi tinggi yang ramah lingkungan; Energy Saving atau program hemat energi, Water Saving atau hemat penggunaan air; dan Recycle Waste melalui Recycle Inflight Waste yaitu melakukan daur ulang sampah.
Sebelumnya, kata Pujobroto, Garuda meluncurkan program one passenger on tree berupa menghutankan kembali hutan kritis seluas 250 hektar di Taman nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Program ini bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dan WWF. Di Desa Karang Tengah, Bantul, Yogyakarta, Garuda bekerja sama dengan Yayasan Royal Silk menanam 50 ribu pohon sebagai media ulat sutera.
“Garuda sejak tahun 2007 lalu juga telah mengimplementasikan secara penuh program E-ticket (paperless ticket) sehingga mengurangi penggunaan kertas.” jelasnya. .
MARIA HASUGIAN