Emirsyah mengatakan, setelah menunjuk penjamin emisi pihaknya akan melakukan roadshow ke berbagai negara. Rencananya tur akan dilakukan pada akhir kuartal kedua atau sekitar Juni. "Penawaran saham perdana tetap sesuai jadwal yakni kuartal ketiga," ujarnya.
Ia enggan mengungkapkan siapa saja penjamin emisinya. Yang jelas, penjamin emisinya merupakan kombinasi antara lokal dan asing. Sebab saham perdananya akan didistribusikan di dalam dan luar negeri. Emirsyah juga belum memastikan berapa besar saham yang akan dilepas ke publik.
Menurut dia, hal itu tergantung pada valuasi aset perusahaan. "Tapi kami tidak akan melepas sampai 49 persen, maksimal 40 persen," ujarnya. Perusahaan mentargetkan perolehan dana US$ 300 juta dari IPO. Dana itu akan digunakan untuk belanja modal dan ekspansi usaha.
Tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 100 juta. Dana itu digunakan untuk penambahan pesawat selain 24 unit yang didatangkan pada tahun ini. Perusahaan pelat merah itu berencana meningkatkan jumlah pesawat menjadi 116 unit pada 2014. Tahun ini perusahaan mendatangkan 24 pesawat sehingga pada akhir tahun ada 75 unit.
Penambahan jumlah pesawat itu dibarengi dengan pembukaan 12 rute baru antara lain Ambon, Ternate, Bengkulu, Tanjung Pandan, Palu, Dubai, Amsterdam, Taipei, Surabaya-Hong Kong, dan Denpasar-Hong Kong. Dengan penambahan rute itu perusahaan mentargetkan jumlah penumpang naik 20 persen dari tahun lalu 10,3 juta orang.
DESY PAKPAHAN