Sedangkan jumlah pendapatan pada tahun lalu sebesar Rp 16,7 triliun, turun dibandingkan 2008 Rp 17,9 triliun."Pendapatan kami turun karena harga tiket turun menyusul penurunan harga bahan bakar (avtur) hingga 40 persen," katanya.
Meski demikian Emirsyah belum bisa menyampaikan berapa deviden yang akan diberikan perusahaan. Menurutnya hal itu harus dibicarakan dengan para pemegang saham. "Karena kami masih restrukturisasi utang, jadi belum tahu berapa devidennya," katanya.
Ia menambahkan perusahaan mentargetkan pertumbuhan kinerja keuangan sebesar 15 persen secara keseluruhan, mulai dari laba bersih, pendapatan, jumlah penumpang dan lain sebagainya. Tingkat keterisian penumpang juga ditargetkan menjadi 77 persen dari tahun lalu 74 persen.
Perseroan telah menganggarkan belanja modal US$ 100 juta yang seluruh danaya diambil dari kas internal. Dana ini akan digunakan untuk mendatangkan 24 pesawat baru, atau dua pesawat tiap bulannya. Sebanyak 23 pesawat baru dengan tipe B737-800 dan 1 pesawat tipe A330-200.
Garuda juga berencana menambah jadwal penerbangan dengan membuka 12 rute baru ke Bengkulu, Tanjung Pandan, Ambon, Palu, Ternate, Amsterdam via Dubai, dan lainnya.
DESY PAKPAHAN