"Siapa saja investornya kita terbuka, tapi kalau studi kelayakan dan desain dasar kita yang menentukan karena kita ingin JSS benar-benar jadi karya anak bangsa," kata Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Danis H. Sumadilaga di Jakarta, Jumat (12/3).
Danis menjelaskan, saat ini tim studi kelayakan Jembatan Selat Sunda sedang membentuk sekretariat dan kelompok kerja. Sekretariat akan dipimpin oleh wakil menteri pekerjaan dan akan membawahi tiga kelompok kerja.
Kelompok kerja itu diharapkan menyelesaikan studi kelayakan terkait persoalan teknis dan lingkungan termasuk membuat desain dasar, merancang pengembangan wilayah ekonomi, serta menyusun rancangan kelembagaan, dan pendanaan dalam waktu dua tahun. "Setelah studi kelayakan selesai kalau memang melibatkan swasta akan ditenderkan," katanya.
Pemerintah sebelumnya menargetkan Jembatan Selat Sundadengan panjang 31 kilometer bisa mulai dibangun dalam periode lima tahun mendatang dan diselesaikan dalam periode lima tahun selanjutnya.
Danis menjelaskan dalam pembangunan jembatan pemerintah memang tidak akan mengandalkan satu teknologi. Ia mencontohkan teknologi untuk bangunan bawah yang sudah terbukti andal dimiliki oleh Jepang. Contoh lain adalah pembangunan Jembatan Messina di Italia.
"Akan kita pilih teknologi yang terbaik dan sudah terbukti. Jadi kalau investor datang mereka tinggal kerjakan sesuai desain yang dibuat pemerintah," tuturnya. Proyek Jembatan Selat Sunda membutuhkan investasi yang tidak kecil. Biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 100 triliun.
Tantangan pembangunan Jembatan Selat Sunda adalah pembuatan bentang jembatan sepanjang 2,9 kilometer dengan ketinggian bangunan setidaknya 200 meter dari dasar sampai permukaan air laut. Selat Sunda juga memiliki palung laut sedalam 150 meter dan lebar smapai dua kilometer. Jembatan ini bakal terletak di areal yang merupakan zona gempa dengan arus gelombang laut yang deras.
Sampai saat ini terdapat dua jembatan terpanjang di dunia yaitu Jembatan Akashi Kaikyo di Kobe, Jepang yang melintasi selat Akashi. Jembatan tersebut menghubungkan Maiko di Kota Kobe dengan Pulau Awaji. Kedua adalah Jembatan Messina di Italia.
KARTIKA CANDRA