"Alasannya perusahaan jadi terpuruk karena direksi tidak kompeten," kata mantan Direktur Utama PT Indonesia Ferry Bambang Suryanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/3). Bambang mengatakan, Dewan Komisaris juga beralasan pelayanan publik berkurang sejak kepemimpinannya.
Ia menerangkan pada Senin lalu Dewan Komisaris memanggil seluruh direksi untuk mengikuti rapat koordinasi melalui pesan pendek. Dalam rapat itu keenam direksi diberi dua pilihan, yakni mengundurkan diri atau diberhentikan sementara.
Bambang kemudian meminta waktu satu hari untuk mempertimbangkan pilihan itu. Esoknya empat direksi, yang merupakan pejabat lama di perusahaan itu, memilih mundur. Hanya Bambang dan Direktur Keuangan Made Dharma Sukarna yang memilih diberhentikan sementara. "Karena yang mengangkat dan memberhentikan saya adalah Menteri Negara BUMN," ujarnya.
Surat tertanggal 2 Maret 2010 dan ditandatangani oleh semua komisaris kemudian meresmikan pemberhentian sementara itu. Untuk sementara perusahaan dipimpin oleh dewan komisaris. Namun Bambang mempertanyakan tolok ukur dewan komisaris tersebut. Menurut dia, kinerja keuangan dan pelayanan publik perusahaan membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
DESY PAKPAHAN