TEMPO Interaktif, Jakarta - Penjabat Sementara Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution mengatakan Bank Indonesia, perbankan, dan Bank Perkreditan Rakyat akan segera menyelesaikan metode dan mekanisme pengenalan bank kepada masyarakat secara efektif. Metode ini nantinya tidak hanya menguntungkan bank tapi juga menguntungkan masyarakat kecil.
"BI dan perbankan membentuk kelompok kerja guna merumuskan masalah dan kendala pengenalan bank," kata Darmin dalam sambutan dalam peluncuran gerakan menabung dan produk TabunganKu di JI Expo Kemayoran, Sabtu (20/2).
Dia mengungkapkan selama ini bank kurang dikenal baik oleh masyarakat kecil karena, masyarakat tidak mengetahui secara jelas dampak menabung dan fungsi bank. Nantinya setelah metode ini diluncurkan, kata Darmin, ada kedekatan antara bank dan nasabahnya. "Jika sudah kenal, maka terbuka kemungkinan nasabah itu memperoleh kredit," katanya.
Kredit bagi masyarakat kecil dan usaha kecil dinilai sulit. Karena Bank biasanya meminta agunan dalam pengucuran kredit. "Dengan saling kenal itu akan mempermudah," ujarnya. Sehingga diharapkan, kata Darmin, hal itu akan meningkatkan kredit dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah lama bergulir.
Hal ini, kata dia, ditunjang dengan peluncuran gerakan menabung dan TabunganKu yang mempermudah masyarakat kurang mampu untuk menabung. Produk Tabunganku ini tidak membebankan biaya administrasi dan uang setoran awal pun terjangkau bagi masyarakat kecil. Misalnya, untuk bank umum dan bank syariah cukup menyetor Rp 20 ribu dan Bank Perkreditan Rakyat umum atau syariah cukup setor Rp 10 ribu.
Indonesia, menurut Darmin, sharing rate rasio terendah di ASEAN hanya 24 persen- 25 persen. "Diharapkan dengan meningkatnya budaya menabung itu dan metode yang baik dalam pengenalan bisa mendorong peningkatan," ujarnya.
EKO ARI WIBOWO