TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Presiden BJ Habibie mendukung percepatan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. "Saya suka pernyataan Pak Hilmi (Hilmi Panigoro, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia), now or never," kata Habibie saat menghadiri pernyataan sikap lima lembaga swadaya masyarakat bidang nuklir di Hotel Gran Melia, Rabu (3/2).
Habibie yang juga pembicara dalam acara tersebut optimistis, PLTN dapat menjadi salah satu solusi atas krisis listrik yang terjadi di negara ini. "Nuclear is part of solution, not part of the problem," ujarnya.
Mantan Mentri Riset dan Teknologi itu juga memproyeksikan pada 2020 kebutuhan energi Indonesia akan meningkat sebesar 157%, sementara pada 2045, akan melonjak sebesar 483%.
Dalam paparannya, Habibie mengutip Kesimpulan dari Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) bahwa nuklir merupakan solusi yang tepat untuk energy security.
Habibie juga tidak mempermasalahkan bila nanti pihak swasta yang menjalankan PLTN ini. "Asal secara teknis bisa dikendalikan,"ujarnya. Menurutnya, peran pemerintah selain sebagai pengawas adalah untuk menyediakan sarana yang diperlukan demi kelancaran beroperasiny aPLTN tersebut
RATNANING ASIH