Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi dan Lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat, Sukrisno mengatakan perseroan menurunkan target penjualannya dari 15 juta ton menjadi 13,955 juta ton.
Pendapatannya tahun lalu yang belum diaudit diperkirakan akan naik dari Rp 7,2 triliun pada 2008 menjadi Rp 8,9 triliun. Dari jumlah itu sebanyak Rp 6 triliun berasal dari ekspor dan Rp 2,9 triliun konsumsi domestik.
Dari segi laba bersih, Sukrisno menghitung akan terjadi kenaikan 50 persen sepanjang 2009 dari Rp 1,7 triliun pada 2008. Kenaikan itu terjadi karena perusahaan berhasil mendapatkan kontrak batu bara dengan harga tinggi.
Meskipun realisasi penjualannya menurun dibanding pada 2008. Realisasi penjualan 2008 mencapai 12,490 juta ton dan tahun sesudahnya hanya Rp 12,224 juta ton.
SORTA TOBING