Mandiri akan mengajak beberapa bank dalam negeri untuk menjadi anggota sindikasi, seperti Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Central Asia. Mandiri menjadi pimpinan sindikasi dari investasi pabrik amonia dan urea senilai Rp 8 triliun. Dari jumlah itu perbankan akan membiayai maksimal 70 persen.
"Kami juga tawarkan kepada bank asing," ujar Direktur Kredit Bermasalah Abdul Rahman usai menghadiri penekenan Perjanjian Prinsip antara PKT dengan Kontraktor Kontak Kerja Sama (KKKS), di kantor Koordinator Kementerian Perekonomian, Kamis (28/1).
Namun, menurut dia porsinya masih harus dibahas dengan anggota sindikasi lain. Abdul menegaskan, dengan penekenan perjanjian prinsip ini, maka kelangsungan dan kelayakan proyek lebih terjamin. Setelah penekenan tersebut Mandiri akan mengevaluasi lagi pembiayaan proyek.
Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan pembangunan PKT 5 merupakan upaya pemerintah untuk merevitalisasi industri pupuk dan perluasan pabrik pupuk guna memenuhi kebutuhan pupuk. "Kebutuhan pupuk sangat fundamental untuk mempertahankan dan meningkatkan sektor pertanian menuju swasembada," katanya.
PKT 5 mendapatkan pasokan gas 80 juta meter kubik per hari dari 17 kontraktor guna memproduksi 825 ribu ton amoniak dan 1,1 juta ton urea per tahun. Penekenan perjanjian diwakili tiga perusahaan yakni Pearl Oil (Sebuku) Ltd, Total E&P Indonesie, dan Inpex Corporation.
Kontrak gas berlaku 10 tahun terhitung sejak 2012 hingga 2021 dengan formula harga mengikuti harga amoniak dan urea. Pupuk Kaltim berencana membangun konstruksi pada awal tahun depan dan beroperasi paling cepat pada 2013. Menunggu penyelesaian proyek, PKT akan menggunakan gas untuk memasok PKT 1.
RIEKA RAHADIANA | AGOENG WIJAYA | IQBAL MUHTAROM