TEMPO Interaktif, Tangerang - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan telah terjadi tren relokasi produksi sepatu dari Cina ke Indonesia. Mata uang Cina yuan yang terus menguat menjadi alasan pemindahan tersebut, selain semakin meningkatnya biaya tenaga kerja di Cina. Mereka juga mempersoalkan peraturan tenaga kerja di Cina.
"Ini tren yang permanen," katanya saat mengunjungi pabrik sepatu PT Panarub Dwikarya di Tangerang Banten, Rabu (27/1)
Produsen-produsen besar sepatu seperti Nike, Adidas dan Naw Balance sudah merelokasi pembelian sepatu dari Cina ke Vietnam dan Indonesia. Tren ini, kata Mari telah berlangusng sejak 2005. Empat tahun terakhir, Mari menambahkan nilai relokasi pembelian ke Indonesia tersebut berjumlah US$ 1,8 miliar. "Buyer masuk dalam jumlah yang besar," katanya.
Relokasi itu, Mari melanjutkan, akan meningkatkan produksi dan investasi. Apalagi negara-negara pembelinya tergolong berkualitas. Mari menjelaskan sepatu produksi Indonesia bisa bersaing dengan buatan Cina dan Vietnam.
Panarub merupakan pabrikan yang memproduksi order sepatu merek New Balance asal Amerika Serikat. Merek ini terkenal untuk sepatu olah raga, terutama untuk pelari. Saat ini semua produksi sepatu buatan Panarub diserahkan ke pemilik New Balance. "Mereka yang kemudian akan menjual kemana," ujar Pimpinan Panarub Dwikarya Hendrik Sasmita
Panarub mulai memproduksi sepatu New Balance ini pada Juni 2009 dengan kapasitas 50 ribu pasang sepatu per bulan. Panarub telah mengekspor 1 juta pasang sepatu. Hingga akhir 2010 kapasitas terpasang akan ditingk2atkan menjadi 500 ribu pasang sepatu per bulan.
IQBAL MUHTAROM