Namun Tundjung belum mau mengungkapkan berapa persen kenaikan tarif itu. Yang jelas, katanya, tidak akan langsung naik 50 persen. Dia mengatakan saat ini pihaknya tengah mengevaluasi rencana kenaikan tersebut.
Termasuk memperhitungkan kemampuan dan kemauan membayar masyarakat. "Bisa saja masyarakat mampu tapi tidak mau bayar lebih tinggi," ujarnya. Evaluasi itu, lanjut Tundjung, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ia mentargetkan evaluasi akan rampung pada semester pertama sehingga kenaikan tarif diterapkan pada semester kedua.
Akhir tahun lalu Direktur Utama PT Kereta Api (Persero) Ignasius Jonan mengatakan sudah menyurati pemerintah agar mengevaluasi tarif kereta api kelas ekonomi. Ia mengusulkan kenaikan tarif sebesar 50 persen dilakukan secara bertahap dalam empat semester. "Kenaikannya tidak langsung tapi 12,5 persen tiap semester," katanya.
Ignasius mengatakan tarif kereta api ekonomi sudah sepatutnya dievaluasi karena sudah lama tidak ada penyesuaian. Ketika itu Tundjung mengatakan pihaknya sudah mengevaluasi tarif ekonomi sebelum diminta oleh PT Kereta Api.
DESY PAKPAHAN