TEMPO Interaktif, Jakarta - Harga gula tahun depan akan dijaga dalam kisaran harga gula saat ini, yakni rata-rata Rp 9.600. Namun, sejak awal tahun hingga sekarang, kenaikan harga gula internasional hampir 80 persen.
"Akibatnya, sektor industri mengambil gula untuk konsumsi. Sehingga stok gula konsumsi berkurang," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela-sela peninjauan Pasar Jatinegara dan Pasar Cipinang, Senin (21/12).
Pada akhir 2009, gula konsumsi tercatat sekitar 500 ribu ton. Stok gula hanya cukup untuk kebutuhan gula dalam negeri selama dua bulan ke depan. Sedangkan, dua bulan mendatang, belum memasuki masa giling tebu sehingga pemerintah memutuskan untuk mengimpor gula.
Ia menepis kemungkinan sulit mendapatkan gula di pasar internasional. Sebab berdasarkan laporan dari importir, tidak ada masalah.Gula bisa diimpor dari Thailand yang sudah melakukan panen dan giling. "Barangnya ada. Tapi, memang harganya tinggi," kata Mari.
Ia mengakui Indonesia tidak punya komitmen khusus tentang gula dengan Thailand. Namun, dengan hubungan baik yang selama ini berjalan dengan Thailand dan Vietnam (untuk impor gula) ia optimistis impor gula akan berjalan lancar. "Jadi tidak ada masalah," ujarnya.
Terkait impor gula, Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso tidak mengatakan kapan akan melakukan tender. Bulog, kata dia, diberi bagian untuk mendistribusikan ke daerah Sumatera dan Jakarta. "Untuk wilayah Sumatera antara lain didistribusikan ke Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu," kata Sutarto.
EKA UTAMI APRILIA