Tidak saja soal pasar, masuknya asing, kata Ismanu, juga akan menjaga kualitas rokok. "Industri rokok di tangan ahlinya," kata dia. Investor asing seperti BAT, menurut Ismanu mempunyai kelebihan dalam hal proses produksi dan pemasaran. "Jaringan BAT akan menyehatkan pasar rokok," kata Ismanu.
Setidaknya sampai saat ini, dia melanjutkan, sudah ada tiga perusahaan rokok yang sudah go public yakni Sampoerna, Djarum, dan Gudang Garam. "Pasar rokok dalam negeri tetap terjaga," kata Ismanu menjamin. Menurut dia industri rokok mempunyai segmen dan konsumennya masing-masing.
Masuknya BAT tersebut, kata Ismanu, adalah perpaduan antara kemampuan teknologi asing dengan industri rokok dalam negeri. Pada 2008 lalu, kata Ismanu ekspor rokok mencapai 350 juta US dolar. "Trennya semain meningkat," katanya.
IQBAL MUHTAROM