Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Rahmat Waluyanto, mengatakan kepemilikan investor asing terhadap SUN memang terus meningkat sejak 2002. Tingginya arus modal tersebut menunjukkan optimisme pasar terhadap perekonomian Indonesia dan global. "Ada beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan SUN, yakni optimisme dari pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga, lalu membaiknya perekonomian global yang mengacu pada penurunan angka pengangguran Amerika Serikat” katanya dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (13/10).
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang menunjukkan, porsi kepemilikan asing terhadap SUN di pasar sekunder meningkat tajam pada 9 Oktober 2009. Ketika itu kepemilikan investor asing mencapai Rp 99,5 triliun, meningkat Rp 4,64 triliun dibandingkan perdagangan tujuh hari sebelumnya.
Masih dari data yang sama, total SUN yang diperdagangkan hingga 12 Oktober 2009 mencapai Rp 570,27 triliun. Sektor perbankan masih mendominasi kepemilikan sebesar Rp259,09 triliun. Bank Indonesia menguasai SUN sebesar Rp 22,50 triliun. Reksadana memiliki kepemilikan Rp 41,42 triliun, asuransi Rp 68,30 triliun, dana pensiun Rp 37,27 triliun, sekuritas Rp63 miliar, dan investor lainnya mencapai Rp41,73 triliiun.
Rahmat mengungkapkan, Sebagian besar investor asing, atau 74,2 persen, memilih surat utang dengan tenor menengah panjang di atas 5 tahun.
AGOENG WIJAYA