Bank Sentral Amerika Ambil Ancang-ancang, Dolar Menguat
Jumat, 9 Oktober 2009 14:40 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Nilai tukar dolar terhadap beberapa mata uang dunia menguat hari Jumat setelah bank sentral Amerika menyatakan akan memperketat kebijakan moneter dan menerapkan kebijakan fiskal yang "akomodatif" terhadap perekonomian Amerika.
Dolar naik 0,8 persen terhadap yen, membuat pound sterling melemah 0,3 persen, dan euro melemah 0,45 persen.
Gubernur Ben Bernanke dalam konferensi pers khusus di kantor bank sentral Amerika Kamis malam waktu setempat belum mengatakan aturan apa yang akan diperketat, baru mengumumkan niat. Namun kebijakan ekonomi ekspansif akan dihentikan seiring ekonomi yang mulai tumbuh.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Dilaporkan langkah itu akan membuat dolar lebih menarik bagi investor karena pendapatan bunga dari menyimpan mata uang dolar bertambah.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu
6 jam lalu
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu
Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI
2 hari lalu
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah
5 hari lalu
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah
Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pengamat memprediksi rupiah masih akan terus melemah.
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK
16 hari lalu
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK
OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan
23 hari lalu
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan
Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024
28 hari lalu
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024
BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?
28 hari lalu
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?
Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024
29 hari lalu
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024
BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen
29 hari lalu
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen
BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen
30 hari lalu
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen
Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.