"Monggo saja. Masak Sri Mulyani bisa mengubah apa saja?" kata Sri dalam jumpa pers usai acara buka bersama di Departemen Keuangan, Jakarta, Senin (7/9). Menurut dia, Sekretariat Jenderal Depkeu telah menerima surat dari BPK sejak 2 September 2009 untuk dilakukan audit investigasi terhadap penanganan Bank Century.
Disinggung desakan agar dirinya mundur Sri mulyani hanya menjawab bahwa soal itu semuanya di tangan presiden. Ia juga membantah rumor bahwa kucuran dana talangan untuk Century merupakan perintah presiden. Dia menegaskan, masalah Century diketahui pertama kali pada 13 November 2008 dari Gubernur Bank Indonesia yang mengabarkan Century dalam kondisi krisis.
Baca Juga:
Ketika itu, kata dia, komunikasi lewat konferensi jarak jauh dengan BI untuk mengetahui kabar tersebut. Sebab, saat itu dirinya sedang berada di Washington untuk mendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan pimpinan G-20 di Amerika Serikat. Laporan itu pun diteruskan kepada Presiden yang kemudian memerintahkan Sri Mulyani segera kembali ke Tanah Air usai pertemuan G-20. "Presiden tidak pernah ikut terlibat dalam penanganan Century. Itu ada di dalam Perpu JPSK, UU BI, dan LPS yang sudah mengaturnya," ucap dia.
Dia meminta agar benar tidaknya penanganan terhadap Bank Century juga dilihat dari hasilnya terhadap perekonomain saat ini. "Apakah perbankannya semakin buruk? Atau perekonomiannya justru semakin baik? Kalau (keputusan) itu salah berarti perekonomian tidak akan seperti sekarang," ujarnya.
AGOENG WIJAYA