Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonom Perkirakan BI Tetap Pertahankan Suku Bunga Patokan  

image-gnews
Iklan
BITEMPO Interaktif, Jakarta - Para ekonom memperkirakan Bank Indonesia masih akan tetap mempertahankan suku bunga patokan dalam Rapat Dewan Gubernur hari ini.

Menurut analisis ekonomi Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, BI memang masih berpeluang kembali menurunkan suku bunga dengan pertimbangan angka inflasi yang masih rendah yang diumumkan Badan Pusat Statistik pada Selasa lalu.

"Kami masih melihat peluang BI menurunkan suku bunga, tapi tidak dalam rapat 3 September," kata Lana dalam analisis mingguan Samuel Sekuritas. "Kami masih perkirakan BI Rate akan bertahan di 6,5 persen, sekalipun ekspektasi inflasi masih rendah."

Faktor yang menjadi pertimbangan adalah kesepakatan 14 bank membawa suku bunga deposito maksimum 8 persen atau 150 basis point di atas BI Rate dalam tiga bulan mendatang.

"Jadi BI Rate tetap akan dipertahankan untuk memberi peluang 14 bank menurunkan suku bunga deposito mereka. BI perlu mempertimbangkan kepentingan bank-bank itu," ujarnya.

BPS mengumumkan inflasi pada Agustus 0,56 persen (month on month) atau 2,75 persen (year on year). Secara kumulatif, angka inflasi dari Januari-Agustus mencapai 1,22 persen (year to date) atau 1,83 persen (tahunan).

Angka ini, menurut Lana, masih jauh dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2009, yaitu 4,5 persen. Bahkan pencapaian itu merupakan yang terendah sejak 9 tahun terakhir.

Sekalipun masih rendah, dalam dua bulan terakhir tekanan inflasi mulai meningkat secara moderat. Juli lalu angka inflasi mencapai 0,45 persen (month on month).

"Seperti diperkirakan sebelumnya, dalam tiga bulan sejak Juli, tekanan inflasi akan menguat. Bahkan untuk September, angka inflasi akan lebih kuat karena memasukkan pengeluaran untuk Lebaran," ujarnya. "Tapi kami melihat perkiraan inflasi selama 2009 rata-rata akan mencapai 5,13 persen."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk A. Tony Prasetiantono juga sependapat. Alasan BI Rate tetap dipertahankan, menurut dia, karena inflasi September agak tinggi dengan adanya puasa dan Lebaran.

"Juga untuk menjaga agar tidak terjadi capital outflow," kata Tony kepada Tempo. BI Rate dipertahankan, dia menambahkan, karena belum berdampak langsung terhadap penurunan suku bunga bank yang kini tengah diusahakan bank-bank besar, khususnya oleh 14 bank.

Ekonom Citigroup, Johanna Chua, menyatakan pihaknya semula berpandangan suku bunga patokan bisa turun lagi. "Tapi setelah melihat perkembangan yang terjadi, sekarang kami berpendapat BI Rate akan tetap," ujar Chua.

Menurut dia, kondisi perekonomian global menyebabkan volatilitas nilai tukar sehingga rupiah tembus ke level 10.200 per dolar AS. Ini membuat BI Rate akan dipatok sama seperti sebelumnya.

BI juga tengah menunggu realisasi penurunan suku bunga deposito hasil kesepakatan dengan 14 bank. Langkah ini merupakan upaya bank sentral untuk menurunkan suku bunga pinjaman. "Kebijakan itu paling tidak bisa mengurangi tekanan politik jika BI akan kembali menurunkan suku bunga pada masa mendatang," kata Chua.

GRACE S GANDHI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

13 jam lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

2 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

5 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pengamat memprediksi rupiah masih akan terus melemah.


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

16 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

23 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

28 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.


Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

28 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.


Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

29 hari lalu

Nixon Napitupulu. Instagram BTN
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.


BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

29 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

30 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.