Hingga Rabu (2/9) siang ini, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultultura NTB Pending Dadih Permana mencatat sudah 1,8761 juta ton gabah kering giling (GKG). Padahal target pemerintah NTB hanya 1,784 juta ton gabah. Jumlah tersebut masih akan bertambah hingga 1,9 juta ton gabah karena masih ada 67.000 hektare lahan sawan irigasi yang bisa dipanen hingga September-Oktober.
Luas lahan sawah yang ditanami padi di NTB mencapai 367.610 hektare. Namun, yang sudah panen baru 300.438 hektare. Kalau pun ada sawah yang mengalami gagal panen karena puso hanyalah sekitar 44 hektare. "Jadi kami optimistis NTB bisa menghasilkan 1,9 juta ton gabah," kata Pending kepada Tempo, Rabu (2/9) siang.
Tahun ini NTB mampu menyuplai beras untuk daerah lain sebesar lebih 100 ribu ton, seperti ke Bali, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sumatera Utara, bahkan ke Nanggroe Aceh Darussalam. Suplai tersebut tidak hanya dalam bentuk suplai nasional yang dilakukan oleh Perum Bulog tetapi juga suplai regional yang dilakukan antar pengusaha Bali, NTT, dan NTB.
Sejak dua tahun terakhir Bulog NTB mampu membeli beras petani melalui mitra perusahaan penggilingan tiga kali lipat lebih banyak ketimbang pembelian pada 2007. Bila tiga tahun lalu pengadaannya hanya 62 ribu ton, maka pada 2008 menjadi 130 ribu ton dan pada 2009 ini dari target 210 ribu ton sudah dipasok 181 ribu ton. "Kami berhasil menggandeng petani dan mitra perusahaan penggilingan untuk memasok berasnya," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional NTB Mahmud Zainal.
SUPRIYANTHO KHAFID