TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian Ahmad Manggabarani menyatakan kenaikan harga gula terjadi akibat semakin berkurangnya produksi gula dunia. India yang selama ini merupakan eksportir gula besar, mulai tahun lalu mengimpor 6 juta ton gula dari negara lain.
Produksi gula di Thailand juga mengalami penurunan 7,5 persen dan yang semula mengekspor 5,7 juta ton, kini hanya mengekspor 5 juta ton gula. "Berkurangnya stok membawa kenaikan harga," kata dia dalam jumpa pers bersama Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu, Jumat (28/8). Manggabarani memperkirakan harga gula akan terus melonjak hingga 2010.
Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil bahkan memperkirakan harga gula internasional akan terus melonjak hingga 2011. "Saya perkirakan harga akan terus naik," ujarnya.
Ia meminta pemerintah menentukan batas atas harga jual lelang agar harga gula tidak semakin melonjak. "Kalau tidak dibatasi saya takut harga gula akan semakin liar," tambahnya.
Harga gula di tingkat lelang di PTPN X, Jawa Timur saat ini mencapai Rp 8.600 per kg, naik dari sebelumnya Rp 8.416 per kg. Sementara itu harga rata - rata nasional gula hari ini sebesar Rp 9.831 per kg naik Rp 43 dibanding sehari sebelumnya yakni Rp 9.270 per kg. Harga tertinggi terjadi di Manokwari, Papua sebesar Rp 11.000 per kg dan terendah di Denpasar, Bali sebesar Rp 9.000 per kg.
VENNIE MELYANI