Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pinjaman Antarbank Tak Dijamin, Bank Tak Mau Turunkan Suku Bunga

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom dan Senior Vice President Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, mengungkapkan bank-bank sampai saat ini tidak bisa menurunkan suku bunga deposito maupun suku bunga pinjaman karena bank menghadapi masalah sama.

“Bank kecil maupun besar menghadapi masalah sama, yaitu masalah pinjaman antarbank yang tidak dijamin pemerintah dan dana pihak ketiga yang hanya dijamin pemerintah maksimal Rp 2 miliar,” kata Fauzi kepada Tempo di Jakarta sore ini.

Selama pinjaman antarbank ini tidak dijamin pemerintah, Fauzi menjelaskan, bank besar tidak akan berani mengucurkan dana mereka ke bank kecil karena resiko gagal bayar akan besar sekali. Apalagi, di tengah krisis seperti sekarang.

“Bank besar lebih baik memarkir dana mereka di SUN (Surat Utang Negara). Meskipun bunganya relatif kecil dibanding suku bunga pinjaman antarbank, tapi lebih aman,” ujarnya.

Nasabah juga tidak berani memarkir dananya di bank besar maupun bank kecil, karena dana pihak ketiga yang dijamin pemerintah hanya sampai Rp 2 miliar. Akibatnya, nasabah juga lari membeli Surat Utang Negara.

“Nasabah juga merasa lebih aman membeli SUN. Misalkan dia beli SUN Rp 10 miliar. Kalau sewaktu-waktu dia membutuhkan dana, dia tinggal jual SUN itu. Duit langsung didapat. Tapi kalau dia taruh uang itu di bank kecil misalnya, belum tentu bisa kembali hari itu juga karena bank bisa saja nanti colaps kalau dana nasabah ditarik semuanya,” jelas Fauzi.

Karena itu, dia mengakui, dana sekarang memang cenderung mengalir ke Surat Utang Negara. Ujung-ujungnya, pengucuran dana untuk pinjaman menjadi seret.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permintaan BI ke 14 bank nasional dan asing Kamis pekan lalu, dia menilai, tetap tidak akan bisa memaksa bank menurunkan suku bunga mereka. Apalagi permintaan itu sifatnya hanya berupa himbauan, tidak ada dasar hukumnya.

Solusinya, Fauzi menegaskan, ya harus ada penjaminan pinjaman antarbank dan penjaminan dana pihak ketiga ditambah lagi jumlahnya. Tidak cuma Rp 2 miliar itu.
Namun, ia menambahkan, sebenarnya kondisi industri perbankan di Indonesia tidak buruk-buruk amat. Bahkan pertumbuhan kredit pada Mei di Indonesia kedua tertinggi di kawasan Asia, setelah Cina.

Pertumbuhan kredit di Cina pada Mei mencapai 30,6 persen, Indonesia 19,2 persen, dan India 15,8 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tetap yang tertinggi karena Filipina hanya 10,2 persen dan Malaysia 8,9 persen.

“Jadi pertumbuhan kredit di Indonesia masih baguslah di saat krisis seperti sekarang,” kata Fauzi.

GRACE S GANDHI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

3 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

8 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.


Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

8 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.


Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

8 hari lalu

Nixon Napitupulu. Instagram BTN
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.


BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

8 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

15 hari lalu

Ilustrasi Bitcoin. Pexels/Ivan Babydov
Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

Kenaikan harga Bitcoin menjadi buah bibir di dunia kripto dan investasi karena per keping menyentuh Rp 1,1 miliar. Apakah itu Bitcoin?


Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

16 hari lalu

Ilustrasi emas. Shutterstock
Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

Analis pasar sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan prospek investasi emas tahun ini akan menjanjikan.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

17 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

23 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.