"Hingga tadi pagi, proses penetapan harga surat utang tidak mengalami gangguan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan pers di Gedung Djuanda, Departemen Keuangan, Jumat (17/7).
Menurut dia, volume obligasi relatif tidak besar dibanding ukuran pasar Jepang, sehingga prospek surat utang tersebut masih cukup cerah pasca ledakan. "Dan selama ini mereka (pemerintah Jepang) memberi kepercayaan dan dukungan kuat, kami yakin itu (pembatalan penerbitan) tidak perlu," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana melansir Samurai Bond senilai 35 miliar yen berjangka waktu 10 tahun untuk menambal defisit anggaran.
BUNGA MANGGIASIH