"Kami akan mulai terbang lagi ke Amsterdam setelah menghitung prospek pasar dan keuntungan pada rute tersebut," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar di Departemen Perhubungan, Jakarta, Rabu (15/7).
Pemilihan Amsterdam sebagai rute awal pascapencabutan larangan terbang, ia melanjutkan, didasarkan pada kuatnya nilai historis antara Indonesia dan Belanda. Pertimbangan lainnya adalah budaya masyarakat Eropa yang selalu merencanakan perjalanan dari jauh hari dan prospek bisnis yang menguntungkan. "Sebab itu, sekarang kami sedang mengurus izin dan persiapan jalurnya," ujar Emir.
Pesawat yang akan digunakan pada rute ke Amsterdam ini rencananya adalah Airbus SAS A330-200. Penerbangan yang akan disediakan merupakan penerbangan tidak langsung. "Nanti akan transit di Dubai," kata dia.
WAHYUDIN FAHMI