Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia, Singgih Witarsa mengatakan, satu pabrik sudah berjalan akhir tahun lalu. "Yang lain diharapkan mulai beroperasi tiga bulan lagi," kata Singgih di Jakarta, Jumat (3/7).
Kedua perusahaan itu memproduksi sepatu untuk ekspor. Sepatu yang diproduksi termasuk Lacoste, salah satu merek terkemuka. Dia memperkirakan satu pabrik bisa menyerap 5.000 orang tenaga kerja dengan kapasitas produksi sekitar 5-6 juta pasang per tahun.
Utilisasi--tingkat pemanfaatan produksi--pabrik saat ini mencapai 70 persen. Ekspor sepatu tahun lalu tercatat US$ 1,885 miliar atau sekitar Rp 19,3 triliun. Pada kuartal pertama tahun ini ekspor turun tipis satu persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun begitu, Singgih menilai, Indonesia termasuk negara produsen sepatu yang kondisi ekspornya masih baik dibandingkan negara lain semisal Vietnam, India, Filipina, dan Cina. "Pertumbuhan tidak minus. Pada 2008 pertumbuhan ekspor antara 12-15 persen," ucapnya.
NIEKE INDRIETTA