Karena itu Wapres Kalla mendukung Nusa Tenggara Barat yang bertekad mewujudkan "Bumi Sejuta Sapi". Kalla mengatakan, pemerintah memiliki program membantu peternak yang melakukan upaya pembibitan.
"Bunga pinjaman uang bank ditanggung pemerintah," katanya sewaktu berbicara dalam dialog terbuka yang berlangsung pada Selasa (30/6) siang. Katanya, impor dari Australia tersebut akan ditambah impor dari Argentina.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul juga memaparkan kondisi daerahnya yang terbelakang dengan indeks pembangunan manusia (IPM) di urutan kedua dari posisi corot atau nomor 32 dari 33 provinsi di Indonesia.
Sesuai visi daerah Beriman dan Berdaya Saing, Nusa Tenggara Barat sudah menetapkan program unggulan Bumi Sejuta Sapi. Pada 2013 Nusa Tenggara Barat diharapkan dapat menghasilkan sejuta ekor sapi dan dijadikan penggerak ekonomi lainnya. Selama ini provinsi itu mengirimkan sapi dan kerbaunya, baik bibit sapi maupun sapi potong ke delapan daerah di Indonesia.
Untuk pencapaian swasembada daging sapi nasional, pada 2009 ini Nusa Tenggara Barat telah mendapatkan dana konsentrasi sebesar Rp 16,25 miliar untuk 50 sarjana untuk membangun desa bersama kelompok peternaknya.
Di Pulau Sumbawa pun telah disiapkan 1.007 hektare proyek percontohan Lar Limung (padang penggembalaan) di wilayah Kecamatan Moyo Utara dan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa.
SUPRIYANTHO KHAFID