TEMPO Interaktif, Bandung: Pasar industri kreatif mulai menarik perhatian PT Telkom karena keuntungan yang dijanjikan sangat menggiurkan. Menurut Direktur Enterprise & Wholesale PT Telkom Arief Yahya, pihaknya telah membuat dua skema untuk menjajal pasar industri kreatif ini.
"Skema pertama dengan Indigo Fellowship," katanya di sela-sela acara e-Indonesia Initiatives Forum ke-V yang digelar di ITB, Rabu (24/6).
Dalam skema ini, kata Arief, pihaknya menganggarkan Rp 15 miliar yang diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). "Dengan anggaran sebesar ini, kami targetkan mampu mengumpulkan 100 kreasi industri kreatif," katanya.
Sedangkan skema kedua, kata dia, melalui cara revenue sharing (berbagi keuntungan). "Dengan skema ini, umumnya pencipta akan mendapatkan 80 persen, sisanya untuk Telkom," kata dia.
Salah satu contoh kreasi yang melalui skema ini adalah Indiesmart. Menurut Arief, kreasi ini merupakan konten berisi materi pembelajaran tingkat SD hingga SMA yang dapat diakses secara online. "Ini hasil kerja sama kami dengan ITB," katanya.
Menurut Arief, industri kreatif yang bisa dibiayai dengan dua skema itu dibagi menjadi empat kategori yaitu permainan (games online), animasi, edukasi dan musik. "Empat kategori ini pasarnya paling besar," katanya.
RANA AKBARI FITRIAWAN