TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Riset Ekonomi PT Danareksa (Persero) Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat saat ini pemerintah tak perlu melakukan penjadwalan kembali utang. Sebab, moratorium bisa menyebabkan turunnya peringkat utang dan berdampak pada mata uang. "Bisa balik ke 1997 lagi, resikonya terlalu besar," ucap dia.
Pemerintah, lanjutnya, bisa menggunakan simpanan dana pemerintah di Bank
Indonesia untuk membayar utang. Berdasarkan catatannya, jumlah uang pemerintah pada Maret lalu mencapai Rp 172 triliun.
Senada dengan Purbaya, Anton berpendapat penjadwalan kembali pembayaran utang tak mudah dilakukan. "Akan lebih mudah dengan debt swap (pengalihan utang dengan program lain)," kata dia. Penjadwalan bunga, lanjutnya, juga tak mungkin dilakukan karena akan menyebabkan pemerintah default (gagal). RIEKA RAHADIANA | GRACE GANDHI
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar
21 hari lalu
BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar
BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.
Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024
39 hari lalu
Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024
Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024
Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri
40 hari lalu
Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri
Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.
Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan
42 hari lalu
Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan
Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI
42 hari lalu
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI
Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.
Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah
48 hari lalu
Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah
Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.
Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun
16 Januari 2024
Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.
Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan: Utang Kita Masih Aman
8 Januari 2024
Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan: Utang Kita Masih Aman
Presiden Jokowi menanggapi kritik Anies Baswedan yang menyebutkan nilai utang luar negeri Indonesia terlalu besar atau lebih dari 30 persen PDB.
Kata Anies, Prabowo, dan Ganjar Soal Utang Luar Negeri untuk Pertahanan Negara
8 Januari 2024
Kata Anies, Prabowo, dan Ganjar Soal Utang Luar Negeri untuk Pertahanan Negara
Bagaimana utang luar negeri untuk membiayai pertahanan negara dalam pandangan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo pada Debat Capres?
Jubir Prabowo Sebut Ada Masalah Literasi Pertahanan Usai Cak Imin Kritik Belanja Alutsista
5 Januari 2024
Jubir Prabowo Sebut Ada Masalah Literasi Pertahanan Usai Cak Imin Kritik Belanja Alutsista
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi pernyataan Cak Imin tentang anggaran Kementerian Pertahanan.