Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan, Mulya Nasution, mengatakan uji tuntas divestasi ini akan segera dilakukan. Lewat uji tuntas ini, pemerintah akan melihat berapa nilai yang pantas pada divestasi ini.
"Termasuk kelayakan saham dan statusnya," katanya usai rapat koordinasi membahas divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara di kantor Menteri Koordinasi Perekonomian, Kamis (7/5). Ia berharap hasil uji tuntas diharapkan bisa diperoleh beberapa bulan sebelum batas akhir pelaksanaan divestasi pada 28 September 2009.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto, yang ikut dalam rapat tersebut enggan memberikan keterangan. Begitu pula Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi, Sahala Lumban Gaol. "Saya tidak punya wewenang menanggapi," kata Sahala ketika ditanya kesiapan perusahaan milik negara ikut serta dalam divestasi ini.
Sesuai keputusan pengadilan rbitrase, Newmont diharuskan mendivestasikan 17 persen sahamnya dalam waktu 180 hari sejak keputusan tersebut. Pemerintah pusat menjadi pihak pertama yang ditawari saham. Jika pusat tak berminat, penawaran beralih ke pemerintah daerah.
Jumat pekan lalu Newmont mempresentasikan nilai aset perusahaan di hadapan tim penilai aset. Perusahaan tambang itu menyampaikan nilai aset mereka sebesar US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 51,8 triliun. Direktur Jenderal Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Bambang Setiawan sebelumnya mengatakan pemerintah akan menawar nilai aset tersebut. Sebab saat ini nilai aset Newmont sudah turun.
Setelah menawar nilai aset, katanya, pemerintah akan lebih mudah menghitung harga saham divestasi tiap tahun, termasuk harga pada 2006 dan 2007. Meski sudah disepakati sebelumnya, Setiawan mengatakan pembelian itu belum terealisasi sehingga masih bisa dinegosiasikan.
Kesepakatan harga tiga persen saham 2006 adalah US$ 109 juta dan tujuh persen saham 2007 senilai US$ 282 juta. Sedangkan untuk tujuh persen saham 2008, Newmont telah menawarkan harga US$ 426 juta dan tujuh persen divestasi 2009 sebesar US$ 348 juta dengan nilai aset US$ 4,9 miliar.
AGOENG WIJAYA