"Mandiri memegang MCB sehingga pelunasannya dengan saham, kita (Garuda dan Mandiri) sudah sepakat mencari penyelesaian yang terbaik untuk kedua belah pihak," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar melalui pesan pendek kepada Tempo di Jakarta, Senin (4/5).
Dia menjelaskan bahwa perseroan akan berusaha menyelesaikan restrukturisasi utang ke Mandiri akhir semester pertama 2009. Salah satu opsi yang kembali digunakan adalah mengajukan konversi utang berbentuk Mandatory Convertible Bond (MCB) ke dalam bentuk saham.
Menurut dia, perseroan sudah pernah mengajukan opsi tersebut kepada Bank Mandiri namun ditolak karena saat itu BUMN penerbangan tersebut masih membukukan rugi bersih. "Kinerja Garuda saat ini yang sudah mulai membukukan keuangan positif, opsi tersebut kembali diajukan dan masih bicara dengan manajemen Mandiri," ujarnya.
Dia berharap semua utang Garuda bisa di selesaikan pada semester satu 2009. Saat ini perseroan memiliki sejumlah utang dari banyak perusahaan, dengan nilai total US$ 740 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun. Salah satunya ke Bank Mandiri sekitar US$ 100 juta atau Rp 10,5 triliun. Garuda juga masih memiliki kewajiban kepada European Export Credit Agency (ECA) sekitar US$ 400 juta dan sisanya kepada beberapa bank asing.
EKO NOPIANSYAH