TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Presiden M. Jusuf Kalla menilai perdagangan sepatu buatan Indonesia dengan merek luar negeri tidak adil. Harga sepatu yang diproduksi di dalam negeri masih terlalu rendah dibandingkan harga jual sepatu itu tersebut di luar negeri.
Kalla mencontohkan sepatu olahraga merk Nike yang dibuat di Indonesia dijual oleh produsen seharga USD 15. Sepatu itu diekspor ke Amerika Serkat kemudian dijual kepada konsumen dengan harga USD 100. Harga jual ini dinilai Kalla terlalu mahal dan tidak sebanding.
“Rakyat di Indonesia tidak menikmati keringatnya, tapi rakyat di AS juga tidak menikmati harga yang murah,” kata Kalla saat membuka pameran sepatu di JIEXPO Kemayoran, Kamis (30/4). “Itu free trade tanpa batasan, bukan fair trade.”
Ia menjabarkan, antara harga USD 15 sampai USD 100 itu banyak spekulan yang bermain. Harga pembelian ditekan sedemikian rupa, sementara dijual dengan harga tinggi. “Banyak siluman yang bermain,” katanya.
Seharusnya, agar lebih adil, sepatu dibeli dari produsen dengan harga USD 30.
Jika dibayarkan kepada produsen seharga USD 15 maka harus dijual kepada konsumen di luar negeri dengan harga USD 70.
Industri sepatu dalam negeri, menurut Kalla, mampu menutupi matinya ekspor sepatu akibat krisis global. Pasar sepatu dalam negeri jauh bisa menopang gerak ekonomi nasional ditengah krisis. Dengan jumlah penduduk 200 juta industri sepatu mampu menyumbang sekitar Rp 40 triliun setahun. “Lebih baik industri sepatu fokus di dalam negeri,” katanya.
NININ P DAMAYANTI | NIEKE INDRIETTA