TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kebijakan stabilisasi harga bahan pokok berhasil. "Secara umum, harga bahan pokok untuk bulan Maret-April ini menurun, boleh dikatakan deflasi dan bukan inflasi," kata Yudhoyono dalam keterangan pers usai memimpin rapat mengenai evaluasi stabilisasi harga bahan pokok di depan Kantor Presiden, Selasa (21/04).
Dalam kesempatan itu Yudhoyono didampingi oleh Menteri Kordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Kepala Badab Pusat Statistik, Rusman Heriawan dan Kepala Badan Urusan Logistik, Mustafa Abu Bakar.
Yudhoyono menyebutkan harga beras, baik beras umum maupun beras murah, turun. Namun, masih berada di atas HPP. Dengan demikian, hal itu baik untuk produsen maupun konsumen sama-sama untung sekaligus bisa melindungi petani.
Mengutip perkiraan Badan Statistik, Yudhoyono menyebutkan Nilai Tukar Petani April akan mengalami perbaikan.
Sementara harga minyak goreng mengalami kenaikan meskipun terbatas. Hal ini, disebabkan adanya kenaikan harga ditingkat global ditambah melemahnya kurs rupiah, terutama bulan-bulan lalu. Untuk mengatasinya, pemerintah akan menggalakan CSR dan memberlakukan pajak ekspor CPO.
Gula, juga disebut Yudhoyono, mengalami kenaikan harga tertentu dalam dua bulan terakhir ini. Penyebabnya juga harga dunia naik dan persoalan kurs, terlebih saat ini juga bukan merupakan musim giling. Kemudian harga daging sapi, juga relatif stabil dan cenderung menurun.
Baca Juga:
"Dapat kita simpulkan harga bahan pokok menurun dalam batas yang baik untuk menjaga daya beli masyarakat tetapi juga tak mengurangi penghasilan petani," katanya.
Gunanto E S