Direktur Mikro dan ritel Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pengurangan porsi kredit ke bank perkreditan rakyat tersebut akan diutamakan terhadap bank perkreditan yang asetnya sudah besar. "Porsi kredit ke BPR besar sekarang 70 persen, tahun ini akan kita kurangi sehingga BPR-BPR kecil bisa lebih banyak yang mendapat bagian," kata Budi di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (21/4).
Dia menjelaskan, Bank Mandiri lebih berhati-hati dan selektif dengan mengurangi penyaluran kredit melalui bank perkreditan rakyat. Menurut dia, kredit bermasalah Mandiri saat ini mencapai 5,17 persen. Dari jumlah itu, kredit bermasalah dari kredit yang disalurkan langsung ke masyarakat jumlahnya sekitar 2,9 persen. Sementara penyaluran kredit mikro yang langsung disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 3 triliun sampai akhir 2008 ke lebih dari 290 ribu usaha mikro di seluruh Indonesia.
Salah satu penyebab tingginya kredit bermasalah Bank Mandiri adalah kasus Bank Perkreditan Rakyat Tripanca di Lampung. Sebab selain memberi kredit ke bank tersebut, Mandiri juga memberikan kredit kepada grup Tripanca yang bergerak di sektor ekspor-impor kopi yang mencapai Rp 50 miliar.
EKO NOPIANSYAH