Menurut dia, otoritas melihat harga saham kedua emiten tambang batu bara itu meningkat signifikan dibanding saham sektor tambang lainnya. "Sebetulnya kalau naiknya wajar tak masalah, tapi kalau di luar batas kewajaran dan tidak diikuti dukungan fundamental, ini ada apa?"
Dihitung dari penutupan perdagangan 3 April, harga efek Ancora pada 15 April meroket 118,4 persen ke Rp 415. Sedangkan sejak penutupan 1 April, saham Bayan melesat 83,4 persen menjadi Rp 2.825.
Otoritas Bursa menunggu penjelasan emiten apakah ada aksi korporasi tertentu yang belum
disampaikan dalam keterbukaan informasi, namun sudah telanjur merebak di pasar. Hanya, kata Eddy, belum tentu permintaan penjelasan itu disusul oleh surat panggilan. Jika Bursa merasa penjelasan cukup, suspensi bisa dibuka seketika.
Sebelumnya, efek Ancora dan Bayan juga telah dimasukkan Bursa dalam daftar pantau (unusual market activity). Ancora masuk daftar pada 8 April, dan Bayan 15 April.
BUNGA MANGGIASIH