Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menjelaskan sumbangan inflasi terbesar masih diberikan oleh emas perhiasan sebesar 0,06 persen. Menurut dia, hal itu disebabkan masih tingginya nilai tukar rupiah. "Meski tidak tembus Rp 12 ribu tapi masih level tinggi," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (1/4).
Selain itu, komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni bawang merah, gula pasir, dan kontrak rumah. Komoditas ini menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Sementara sewa rumah dan cabe rawit menyumbang 0,02 persen.
Rusman mengatakan kenaikan biaya operasional rumah sakit akibat naiknya harga obat dan peralatan juga menyumbang inflasi 0,02 persen. Kenaikan biaya ini, dia melanjutkan, di luar pelayanan jaringan kesehatan masyarakat (jankesmas).
Komponen yang mengalami deflasi bulan lalu, terbesar disumbangkan cabai merah sebesar 0,05 persen, ikan segar 0,04 persen, dan beras 0,02 persen. "Seperti yang kami duga, panen, secara psikologis, menurunkan harga beras," ucapnya.
Dalam tiga tahun terakhir, kata Rusman, bahan pokok menyumbang penurunan deflasi. Hal ini berarti suplai bahan pokok mencukupi kebutuhan. "Tidak ada rush, tidak ada kelaparan massal," ujar dia.
RIEKA RAHADIANA