Ketujuh mobil tangki tersebut didatangkan dari gudang Direktotat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya di Pejompongan, Jakarta Pusat, dengan tiga unit di antaranya merupakan bantuan dari Perusahaan Daerah Air Minum Tangerang.
Selain mobil tangki Departemen juga menyediakan lima hidran umum dan satu toilet kabin. Kelima hidran tersebut diletakkan pada tiga titik rawan bagi 1.300 pengungsi, masing-masing di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan di Jalan Achmad Dahlan, Cireunde, Ciputat.
Direktorat Jenderal Cipta Karya, menurut rilis yang dikeluarkan oleh situs departemen tersebut, Senin (30/3) ini, pun masih menyiapkan 12 unit tenda dan lima unit hidran umum di kompleks PU Pasar Jumat, Jakarta Selatan, yang sewaktu-waktu dapat dimobilisasi sesuai kebutuhan.
Untuk mengantisipasi longsoran tanah di kawasan sekitar situ (danau), PU juga telah menyiapkan bronjong dan karung-karung pasir untuk menahan tebing-tebing yang sudah rapuh dan nyaris longsor.
Dalam pengamatan Tempo, jumlah pengungsi korban tragedi Situ Gintung terus berkurang. Memasuki hari keempat pascabencana itu sekitar 200 dari 500 pengungsi telah meninggalkan posko pengungsian."Mereka diambil pihak keluarga masing-masing," ujar Ketua Posko Utama Penanggulangan Bencana Situ Gintung, Rahmat Sahlan, Senin (30/3).
BOBBY CHANDRA