Djoko mengatakan waduk Situ Gintung ini dulu untuk irigasi namun sekarang difungsikan untuk konservasi. Dan di wilayah Jabotabek, situ untuk konservasi dan penampungan akhir sangat penting.
Untuk perbaikan ini Djoko memanggil tiga pakar dari Jepang dan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Air. "Sabtu kerja dan minggu depan sudah ada desain yang tepat," ujar Djoko.
Namun untuk perbaikan ini, Djoko mengaku belum mengetahui dana yang dibutuhkan. Menurut dia, untuk perbaikan dibutuhkan waktu yang lama. Sedangkan untuk penanganan darurat kondisi di sekitar waduk, kata Djoko, sudah disiapkan bronjong untuk mengganjal dan menahan sekitar lereng yang belum longsor.
Seperti ditulis sebelumnya situ tersebut menampung setidaknya 1,5 juta meter kubik air. Intensitas hujan yang tinggi membuat air melimpah, sementara saluran limpasan air tidak mampu menampung air yang melimpah.
Djoko juga mengatakan, perubahan cuaca global membuat pemerintah harus mengantisipasi datangnya hujan yang tak terduga. "Membuat waduk sekarang beda dengan yang dulu karena perilaku dan tipologi cuaca global yang berubah," ucapnya.
Djoko juga mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar situ Situ Gintung di desain lebih baik. Akibat bencana ini sebanyak 210 situ di Jabodetabek akan dicek dan ditinjau ulang. "Saya minta tim pengaman bendungan untuk cek semua situ, terutama situ buatan Belanda yang sudah tua," tambah Djoko.
DIAN YULIASTUTI