Ia menambahkan, pertemuan G20 sepakat melakukan reformasi lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia karena kedua lembaga tersebut dianggap tidak mencerminkan negara-negara di dunia terutama negara berkembang. "Komposisi kuota akan diubah hingga tidak lagi didominasi Eropa dan Amerika. Ini akan mempengaruhi kebijakan yang dibuat," katanya.
Proses reformasi kedua lembaga keuangan internasional tersebut juga dimajukan ke 2010 dari sebelumnya 2011. Selain itu proses pemilihan pimpinan baik IMF dan Bank Dunia juga akan diubah.
Jika sebelumnya proses pemilihan dilakukan dengan sistim jatah, dimana IMF selalu dipimpin oleh perwakilan Eropa dan Bank Dunia dipimpin perwakilan Amerika, maka selanjutnya proses pemilihan akan dilakukan secara terbuka dan berbasis kinerja. Siapapun yang dinilai layak bisa menjabat. "Ini keputusan yang radikal," kata Sri Mulyani.
Selain upaya reformasi lembaga keuangan internasional, negara-negara G20 sepakat untuk meningkatkan kewaspadaan atas ancaman krisis. Pertemuan pun menunjuk Financial Stability Forum dan Lembaga Pembiayaan Moneter Internasional secara bersama-sama akan menjalan fungsi peringatan dini atas krisis.
Menurut Sri Mulyani, sejak pertemuan G20 kemarin, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota forum stabilitas keuangan tadi. Alhasil, pemerintah dan BI akan ikut membantu kebijakan ekonomi dunia. "Termasuk dalam kebijakan," ujarnya.
VENNIE MELYANI | AGOENG WIJAYA