TEMPO Interaktif, Bandung: Odang Koswara, Kepala Instalasi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Persepatuan Bandung, sejak 2005 sekitar 10 persen sepatu produk Cina dijual di Cibaduyut. Tapi, tahun ini sudah mulai menurun sekitar 5 persennya. "Secara kasatmata produk Cina dan Cibaduyut susah dibedakan, tapi secara kualitas Cibaduyut masih unggul," kata Odang, Senin
Ia menyatakan, setiap tahunnya sekitar 3 Juta sampai 4 Juta pasang sepatu berbagai jenis dibuat oleh 3.519 pengrajin dengan total investasi Rp 14 Miliar. Dengan total 211 pedagang dan 87 unit pendukung alas kaki Cibaduyut.
Sementara itu, Sekretaris Forum Komunikasi Pengrajin Kaki dan Barang Kulit Bandung, mengungkapkan yang dibutuhkan pengrajin adalah pengembangan Sumber Daya Manusia, karena hampir keseluruhan pengrajin hanya mengandalkan pengetahuan otodidak. "Perlu ada pelatihan agar sepatu yang dihasilkan menjadi berkualitas dan diminati pasar," ungkap Kusrafidi.
Ia mencontokan, para pengrajin saat ini masih kesulitan mengembangkan sepatu boat militer karena terbatasnya alat. Namun, untuk satuan pengaman masyarakat sudah bisa dikembangkan di Cibaduyut. "Kalau untuk casual para pengrajin sudah sangat lihai,".
ALWAN RIDHA RAMDANI