"DPR bukan lembaga pendidikan tapi lembaga politik. Harusnya direksi siap dengan gejolak-gejolak yang timbul di sana," ujar anggota Dewan dari Fraksi Golkar Agusman Effendi, Selasa (17/2).
Ia mengatakan banyak orang yang juga tersinggung di dalam rapat anggota Dewan. "Tapi masalahnya, bagaimana mengatasi perasaan tersinggung itu," katanya. Oleh karena itu, sebaiknya direksi yang baru mulai pandai membaca situasi dan banyak bertanya.
"Bisa saja menginterupsi komentar Dewan dengan perkataan, misalnya beri saya waktu dulu," ujar Agusman. Namun demikian, masalah surat protes yang dilayangkan Pertamina ke komisi tersebut, menurut dia, tidak perlu dibesar-besarkan.
"Pertamina merupakan BUMN terbesar, jadi kritik akan selalu datang kepadanya," tutur Agusman, menegaskan.
SORTA TOBING