TEMPO Interaktif, Jakarta: Melonjaknya tagihan kartu kredit yang belum diselesaikan membuat perbankan mulai berjaga-jaga membenahi infrastruktur kartu kredit termasuk penagihan. "NPL (kredit seret) kartu kredit kami 2 persen. Kami akan optimalkan penagihan dengan infrastruktur yang baik," kata Executive Vice President Consumer Banking PT Bank Mandiri Tbk Mansyur Nasution kepada Tempo di Jakarta, Senin (9/2).
Bank Indonesia meminta perbankan mengoptimalkan penagihan kepada nasabah yang menunggak cicilan kartu kredit. Jumlah kredit bermasalah di segmen kartu kredit ini sudah mencapai Rp 10 triliun atau 10,92 persen dari total transaksi Rp 107,3 triliun. Saat ini kartu kredit yang beredar mencapai 11,5 juta buah kartu.
Sementara itu, Direktur Retail Bank Mega Kostaman Thayib mengemukakan tingkat kredit seret tahun ini diperkirakan meningkat 1 persen menjadi 11,92 persen. Peningkatan ini disebabkan oleh kondisi krisis keuangan global. Selain itu, nasabah mengerem pemakaian kartu untuk mengurangi tunggakan. "Saat ini bank lebih selektif memberikan kartu kredit," katanya.
Bank Mega mentargetkan total pemegang kartu kredit sampai akhir tahun 2009 mencapai 700 ribu orang. Sampai saat ini pemegang kartu kredit (Mega Visa) mencapai 500.000 kartu kredit dengan outstanding kredit sebesar Rp 1 triliun.
EKO NOPIANSYAH