“Saya merasa surprised seorang perempuan memimpin Pertamina,” ujarnya kepada Tempo, Kamis (5/2)
Namun Menurut Kurtubi, Karen memikul dua tugas berat dalam membawa Pertamina dalam lima tahun ke depan. Pertama, bagaimana mengamankan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang sering langka dalam beberapa tahun terakhir.
Tugas ini, kata dia, berat karena Karen harus bisa mensosialisasikan kondisi kelangkaan BBM kepada masyarakat. “Ini domain sektor hilir. Karena belum pernah bersinggungan dengan sektor ini karena latar belakangnya dominan di sektor hulu,” katanya.
Kedua, beban berat lain adalah membawa Pertamina mengejar ketertinggalan dari perusahaan minyak di kawasan Asia Tenggara. Menurut Kurtubi, Karena harus bisa membawa perseroan berlari lebih kencang mengejar Petronas, bekas murid Pertamina. “Saat ini aset Petronas mencapai Rp 125 triliun juta, sangat jauh di atas Pertamina yang hanya Rp 25 triliun,” katanya.
SETRI YASRA