Menurut Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Paskah Suzetta, sejauh ini sudah ada komitmen dari beberapa kreditur terkait pinjaman tersebut. “Angkanya nanti saja,” katanya usai rapat di kantor Menko Perekonomian, hari ini. Dia hanya menyebut komitmen pinjaman yang sudah melangkah ke persetujuan mencapai US$2,5 miliar.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu mengungkapkan sudah ada beberapa negara yang memberikan komitmen pinjaman siaga yakni Jepang, Australia, Prancis dan Inggris. Komitmen juga dari lembaga multilateral yakni Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia. Namun soal jumlah, bentuk, skema, struktur, dan pencarian pinjaman masih dibahas.
Pinjaman siaga itu, lanjut Paskah, akan digunakan untuk tambahan penutupan defisit anggaran tahun ini yang ditetapkan 2,5 persen. Sumber lain untuk menutup defisit adalah Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) dan obligasi pemerintah. Turunnya penerimaan negara sementara belanja tidak berkurang memaksa defisit tetap dipatok 2,5 persen.
Harun Mahbub