Namun, lanjut dia, bila ingin meningkatkan kapabilitas dan keberlangsungan Proton dalam masa-masa sulit mendatang, maka kolaborasi dengan perusahaan asing tersebut harus berbeda dengan yang dijalankan seperti saat ini.
Dua tahun lalu, Proton menggelar pembicaraan kerja sama dengan Volkswagen dan General Motors. Namun gagal karena perbedaan dalam kesepakatan jumlah saham sebab Pemerintah Malaysia menganggap perusahaan itu sebagai aset nasional.
Nadzmi mengatakan Proton juga telah didekati beberapa perusahaan otomotif asal Jepang, Amerika Serikat, dan India. "Bila membeli saham Proton, mereka akan dapat 29 persen pangsa pasar di Malaysia," kata dia. Pada triwulan kedua tahun lalu Proton mencatat keuntungan bersih sebanyak 43 juta ringgit Malaysia atau sekitar US$ 12,38 (Rp 137 miliar).
RTR | RIEKA RAHADIANA