"Peraturannya sudah selesai, tapi belum ditanda tangani. Nanti akan langsung ditandatangani, sehingga awal tahun sudah bisa keluar," kata Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/12).
Menurutnya, pada aturan baru ini ada perubahan secara signifikan dan fundamental yang sesuai dengan standar internasional. Sehingga, aturan IPO di pasar modal Indonesia bakal setara dengan negara-negara lain. "Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas dan stabilitas pasar," ujarnya.
Salah satu perubahan yang dilakukan adalah mempersempit risiko pasar. Sehingga, perusahaan yang akan go public atau menjadi perusahaan terbuka menjadi lebih terlindungi. Termasuk memberikan masa penawaran yang lebih cepat menjadi hanya 1-2 hari dari sebelumnya 3-5 hari.
Bahkan, aturan tersebut juga akan mengakomodir kelonggaran terhadap pemberian pernyataan efektif. "Nanti, perusahaan yang akan listing menjadi lebih fleksibel untuk memperoleh pernyataan efektif," kata dia.
Calon emiten pun memiliki kesempatan melakukan penundaan meski telah mengantongi pernyataan efektif, bila pasar kurang kondusif saat akan masuk bursa. "Pada draft awal kami beri waktu tiga bulan. Tapi, ini masih kami kaji," ujar Fuad.
Namun, untuk mencegah polemik, perusahaan diatur untuk tidak menerbitkan prospektus ke publik, sebelum mendapat persetujuan dari Bapepam-LK. "Jadi, publik tidak akan tahu sebelum prospektus itu benar," katanya.
Tahun 2009, BEI mentargetkan dapat menarik 15 peruahaan baru masuk bursa. Bahkan, dengan adanya 11 calon emiten yang kini masih dalam proses, otoritas bursa semakin optimis target itu bakal tercapai. "Kami berharap pasar mendukung, sehingga tinggal mencapai empat lagi," ujar Direktur Utama BEI Erry Firmansyah.
Erry menganggap target 2009 yang lebih kecil ketimbang pencapain 2008 merupakan target konservatif terkait krisis finansial global. Untuk transaksi harian, BEI mentargetkan dapat mencapai Rp 2,75 triliun dengan nilai emisi obligasi sebesar Rp 13,5 triliun.
Sepanjang 2008, BEI mencatatkan 19 emiten baru dengan total dana IPO sebesar Rp 24,39 triliun. Dari pelaksanaan penawaran umum terbatas (rights issue), dana yang dihimpun mencapai Rp 56,07 triliun dan waran Rp 1,98 triliun.
WAHYUDIN FAHMI